Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Polri Tidak Perlu Terpengaruh Isu Murahan Buku Merah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Rabu, 10 Oktober 2018, 18:43 WIB
Polri Tidak Perlu Terpengaruh Isu Murahan Buku Merah
Karman-Chrisman/Net
rmol news logo . Polri diminta tidak terganggu dengan isu "buku merah" dari Indonesialeaks yang kembali dimunculkan. Lembaga yang dipimpin Jenderal Polisi Titio Karnavian itu lebih baik fokus dalam menjalankan tugas.

Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) periode 2013-2017, Karman BM mengatakan, maraknya isu yang membawa-bawa nama Tito tersebut sebagai bagian dari upaya mengganggu kerja-kerja kepolisian dalam proses penegakan hukum.

"Isu-isu seperti ini hanya akan menghambat kerja-kerja institusi penegak hukum, apalagi kasus yang marak dibicarakan ini adalah kasus lama yang sudah mendapat kepastian hukum tetap," ujar Karman dalam keterangannya kepada redaksi, Rabu (10/10).

Selain itu, Basuki Hariman selaku Direktur CV. Sumber Laut Perkasa sebagai sumber "buku merah" sudah menegaskan dirinya tidak pernah memberikan dana kepada Tito, sebagaimana penjelasan Dirreskrimsus Polda Metro Jaya.

"Polri sebagai institusi penegak hukum hendaknya tidak perlu terpengaruh dengan isu-isu ini karena banyak tugas penting yang lebih membutuhkan fokus kerja menjelang Pemilu serentak 2019," sebut Karman, tokoh muda asal Lombok, NTB.

Sementara itu, Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) periode 2015-2017, Chrisman Damanik meminta, Kapolri dan seluruh jajaran agar tetap fokus dengan tugas.

"Pak Kapolri tidak usah terpengaruh isu-isu itu. Kami mendukung supaya Bapak tetap fokus kerja. Isu-isu murahan ini sengaja dihembuskan untuk mendelegitimasi pemerintah, termasuk yang dituduhkan Amien Rais kepada Pak Tito itu hanya isu orang panik," papar Chrisman.

Menurutnya, tidak sehat karena ada upaya memframing Kapolri sebagai penerima aliran dana suap Basuki. Ini muatan politisnya sangat kencang sekali. Targetnya tentu mengganggu profesionalisme Polri jelang pemilu 2019.

"Saya mengimbau supaya kita hargai Pak Tito Karnavian sebagai pribadi dan subjek hukum yang tidak boleh diserang citranya. Justru kita apresiasi kinerjanya selama ini sangat baik sebagaimana kepercayaan publik kepada Polri semakin meningkat," tutup Chrisman. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA