Ipong melaporkan SBP atas dugaan pencemaran nama baik.
Ditemui di kediamannya, kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (22/7) lalu, SBP menjelaskan, video rekaman ucapannya itu diambil dari sebuah acara diskusi publik yang sudah berlangsung lama, sekitar dua tahun yang lalu sebelum Jokowi menjabat presiden.
Itu dia katakan dalam konteks ketika masuknya penjajah China ke Indonesia semasa kerajaan-kerajaan. Agar bisa ekspansi, warga China berpura-pura menjadi orang Islam.
"Jadi, itu bukan kata-kata saya saja," terang aktivis malari ini.
Ia memastikan ucapannya itu tidak ditujukan kepada warga Tionghoa Islam yang ada di Indonesia, termasuk PITI. Karena itu SBP menegaskan bahwa dirinaa tidak akan meminta maaf kepada Ipong.
Jika kemudian merasa diancam lewat dawai dan pelemparan ke rumahnya, saran SBP, Ipong bisa meminta penjagaan dari pihak kepolisian.
"Seharusnya Ipong minta tolong dengab Kapolri (Tito Karnavian) untuk menjaga rumahnya dari ancaman-ancaman yang datang, yang jelas itu bukan saya yang melakukan," tegas SBP.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Sri Bintang Pamungkas bersikukuh tak mau meminta maaf atas ucapannya dalam sebuah diskusi, sebagaimana dilaporkan Ipong Hembing, pengurus DPP Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) ke Polda Metro Jaya. 
