Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Uchok Sky Minta KPK Tidak Berkutat Di Kasus Damayanti

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 03 Maret 2016, 23:58 WIB
Uchok Sky Minta KPK Tidak Berkutat Di Kasus Damayanti
uchok sky khadafi/net
rmol news logo . Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta fokus dalam membongkar kasus dugaan pemberian hadiah terkait proyek di Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

"Aroma korupsi di Bina Marga semakin kental menyusul penetapan tersangka dua anggota Komisi V DPR, Damayanti Wisnu Putranti dan Budi Supriyanto," kata Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi di Jakarta, Kamis (3/3).

KPK menetapkan Damayanti dan Budi, termasuk Chief Executive Officer PT Windhu Tunggal Utama (WTU) Abdul Khoir sebagai tersangka kasus suap dari proyek pembangunan Jalan Trans-Seram di Maluku yang dikerjakan Ditjen Bina Marga.

Namun sayangnya, dikatakan Uchok, KPK terlalu lama berkutat di kasus suapnya saja, tanpa terlihat berupaya mengembangkan pada megaskandal proyek-proyek pembangunan jalan di Ditjen Bina Marga. "Penyidik KPK seperti terikut permainan sandiwara pejabat Bina Marga," ujar Uchok.

Uchok juga menyayangkan kekurangjelian KPK, terkesan percaya begitu saja dengan kesaksian Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IX Kementerian PUPR, Amran HI Mustary, yang mengaku tak tahu menahu terkait kasus suap dan korupsi dari pembangunan Jalan Trans-Seram.

"Tidak tahu, atau pura-pura tidak tahu. Kalau tidak tahu, copot saja dari Kepala BPJN," tegasnya. Ketidaktahuan Amran ini, menurut Uchok, hanya sandiwara. Amran serasa tak lagi punya rasa malu untuk berbohong di depan publik maupun penyidik KPK.

Menurut dia, Amran melakukan pembohongan publik. "Jangan banyak bersandiwara deh di depan publik atau di depan penyidik KPK. Kalau mau bersandiwara, lebih baik main sinetron saja," tegas Uchok.

Sandiwara sama juga dipertontonkan Dirjen Bina Marga, Hedijanto W Husaini. Hedi memaksakan diri menduduki jabatannya meskipun diduga terlibat skandal suap dan korupsi Jalan Trans-Seram.

Semestinya, kata dia, Hedi merasa malu dan mundur dari jabatannya menyusul terkuak kasus suap tersebut. "Lembaga Bina Marga sebagai tanggung jawab Hedi, tapi dia tidak mengundurkan diri. Tidak punya malu, tak punya jiwa satria untuk mengundurkan diri," tukas Uchok. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA