Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

AKTIVIS TANI DIBUNUH

Masinton: Jika Terlibat, Pemilik Perusahaan Tambang di Lumajang Harus Diseret ke Pengadilan!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 29 September 2015, 13:23 WIB
rmol news logo Pihak kepolisian diminta lebih agresif dalam menyelidiki kasus pembunuhan sadis terhadap aktivis tani di Lumajang, Salim Kancil.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Polisi jangan berhenti pada pelaku di lapangan. Polisi harus bertindak agresif melakukan penyelidikan atas (kemungkinan) keterlibatan perusahaan yang melakukan penambangan ilegal," kata anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (29/9).

Salim Kancil dan rekannya, Tosan menjadi korban penganiayaan sekelompok orang yang diduga suruhan kepala desa Selok Awar-awar, Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kedua aktivis lingkungan hidup itu dikenal aktif menyuarakan penolakan tambang pasir ilegal di sekitar Pantai Watu Pecak. Salim Kancil ditemukan warga sudah tak bernyawa. Kondisinya mengenaskan. Sedangkan Tosan berhasil diselamatkan dan kini masih kritis.

Masinton menyampaikan rasa hormat yang setinggi-tingginya dan belasungkawa yang sangat mendalam kepada keluarga besar Salim Kancil dan Tosan. Bagi Masinton, Salim dan Tosan adalah martir dan pejuang rakyat yang sedang berjuang mempertahankan hak untuk hidup, hak berpendapat dan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

"Jika ada indikasi dugaan keterlibatan pemilik perusahaan, maka polisi harus menangkap dan menyeret pemilik perusahaan ke pengadilan karena telah melakukan kejahatan pidana dan kejahatan korporasi," desak dia.

Ia juga meminta Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti untuk memerintahkan Kapolda Jatim dan Kapolres Lumajang beserta jajarannya agar bergerak cepat bukan saja hanya menangkap pelaku lapangan, tetapi harus mampu menangkap dalang yang membiayai dan memobilisasi aksi gerombolan tersebut. Serta mengungkap motif intimidasi dan teror yang dibarengi dengan aksi penganiayaan dan pembunuhan berencana.

"Negara tidak boleh kalah dengan aksi kejahatan korporasi yang menghalalkan keuntungan dengan segala cara," tandasnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA